DAYA NUSANTARA – Sebuah komet baru yang baru-baru ini ditemukan akan melintas dekat Bumi pada Senin, 21 Oktober 2025, dan menawarkan pemandangan langit langka bagi para pengamat bintang. Komet bernama C/2025 R2 (SWAN) ini diperkirakan dapat terlihat menggunakan teropong atau teleskop kecil, bahkan dalam kondisi langit sangat gelap bisa tampak samar dengan mata telanjang.
Momen ini bertepatan dengan fase bulan baru sehingga langit akan lebih gelap tanpa gangguan cahaya bulan. Selain itu, puncak hujan meteor Orionid juga terjadi pada waktu yang sama, menambah keindahan fenomena langit tersebut. Dilansir DayaNusantara.com dari space.com, komet ini pertama kali ditemukan oleh astronom amatir asal Ukraina, Vladimir Bezugly, pada 10 September lalu.
Ia mendeteksi komet melalui citra dari instrumen Solar Wind Anisotropies (SWAN) yang berada di wahana NASA Solar and Heliospheric Observatory. Komet SWAN semakin terang sejak ditemukan, memunculkan harapan bahwa benda langit ini akan dapat dilihat langsung tanpa alat bantu ketika mencapai jarak terdekatnya dengan Bumi. Berdasarkan data dari Comet Observation Database (COBS), tingkat kecerahan komet kini berada di magnitudo 5,6 hingga 6,1 — ambang batas yang masih mungkin terlihat oleh mata manusia dalam kondisi langit gelap sempurna.
“Dari kota, kamu mungkin tidak akan bisa melihatnya dengan mata telanjang, tapi dengan teropong kamu seharusnya bisa menemukannya,” ujar Bob King, editor kontributor di Sky and Telescope. Komet ini dapat diamati sepanjang Oktober di langit barat daya sekitar 45 hingga 90 menit setelah matahari terbenam.
Para pengamat dianjurkan mencari lokasi dengan polusi cahaya minimal agar dapat melihat komet yang tampak seperti gumpalan hijau kebiruan dengan ekor tipis memanjang. Komet SWAN akan melintas sejauh 0,26 satuan astronomi dari Bumi, atau sekitar 24 juta mil, antara tanggal 20 hingga 21 Oktober.
Sebelumnya, komet ini mencapai titik terdekat dengan matahari pada 12 September, ketika jaraknya kurang dari 47 juta mil dari permukaan matahari. Fenomena Terang Ganda di Langit Oktober Menariknya, bulan Oktober kali ini juga menghadirkan fenomena langit ganda karena ada satu komet lain yang bisa disaksikan bersamaan. Komet C/2025 A6 (Lemmon), yang ditemukan oleh Mount Lemmon Survey di Arizona pada Januari lalu, kini juga tengah melintas di langit barat laut.
Komet Lemmon saat ini lebih terang dengan magnitudo 4,8 hingga 5,2 sehingga berpotensi terlihat oleh mata telanjang di bawah langit gelap. Kedua komet tersebut tengah bergerak menjauh dari matahari setelah melewati titik perihelionnya dan diperkirakan akan perlahan meredup dalam beberapa minggu ke depan. Kemunculan dua komet sekaligus ini menjadi momen langka bagi pengamat bintang amatir.
Terakhir kali fenomena serupa terjadi pada Oktober 2024 ketika Komet Tsuchinshan-ATLAS melintas dan dapat diamati dari Bumi. Cara Melihat Komet di Langit Menurut laporan dari space.com, komet C/2025 R2 (SWAN) akan berada di langit bagian timur konstelasi Serpens sekitar 16 Oktober, tepatnya lima derajat di kiri atas bintang Xi Serpentis.
Pada minggu berikutnya, komet akan bergerak melintasi bagian atas rasi bintang Sagittarius dan melalui gugus bintang Scutum. Para pengamat dapat menggunakan aplikasi pemandu bintang seperti Stellarium untuk menemukan posisi pasti kedua komet tersebut di langit. Dengan kondisi cuaca cerah dan lokasi pengamatan yang minim cahaya buatan, malam Senin ini menjadi kesempatan terbaik untuk menikmati pertunjukan alam yang langka.***
