DAYA NUSANTARA – Para Dubes menekankan pentingnya memperkuat kerja sama bilateral antara kedua negara di berbagai bidang, termasuk ekonomi, politik, pendidikan, dan hubungan antarmasyarakat.
Dalam rangka merayakan 70 tahun hubungan diplomatik antara Indonesia dan Polandia, Duta Besar Polandia, Barbara Szymanowska, menegaskan ketahanan persahabatan dan kesamaan nilai antara kedua negara. Barbara menyoroti pentingnya peningkatan kerja sama di bidang pertanian, teknologi, dan pertahanan.
“Kita terhubung bukan hanya melalui bendera kita, Merah Putih dan Putih Merah, tetapi juga oleh lambang kebangsaan kita, elang putih Polandia dan Garuda. Keduanya melambangkan kekuatan, martabat, dan kebebasan. Saya berharap kita dapat bekerja sama di banyak area, mulai dari pertanian, teknologi hijau dan digital, transportasi, hingga pertahanan,” ujar Barbara.
Komisi Reformasi Polri membuka kesempatan untuk memberikan saran kepada Presiden terkait revisi UU
Selanjutnya, Duta Besar Kuwait Khalid Jassim Alyassin menganggap Indonesia sebagai mitra kunci dalam menjaga stabilitas regional dan ekonomi global. Khalid menegaskan tekadnya untuk memperkuat hubungan kedua negara dalam hal investasi, perdagangan, dan ketahanan pangan.
Kami berharap dapat memperkuat hubungan yang telah ada dan membawanya ke tingkatan yang lebih tinggi, terutama dalam investasi, perdagangan, ekonomi, energi, energi bersih, pembangunan, dan ketahanan pangan. Saya percaya Indonesia adalah pemain utama di kancah global, terutama dalam G20, OKI, dan ASEAN,” jelas Khalid.
Duta Besar Pakistan Zahid Hafeez Chaudhri menunjukkan bahwa hubungan antara Indonesia dan Pakistan telah terjalin jauh sebelum Indonesia merdeka. Zahid berkomitmen untuk terus meningkatkan kerja sama di bidang pertahanan, ekonomi, dan masyarakat.
“Pakistan dan Indonesia secara historis telah memiliki hubungan persaudaraan dan persahabatan yang kuat. Sebagai Duta Besar Pakistan untuk Indonesia, misi saya adalah memperkuat kerja sama lebih lanjut, memperluas relasi kita, terutama dalam bidang pertahanan, ekonomi dan perdagangan, namun yang paling penting, memperdalam interaksi masyarakat,” ungkap Zahid.
Sementara itu, Duta Besar Yaman Salem Ahmed Balfakeeh menekankan eratnya hubungan Indonesia-Yaman yang berasal dari sejarah panjang migrasi dan agama. Salem mengungkapkan komitmennya untuk melanjutkan penguatan hubungan antara kedua negara.
“Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Yaman sebenarnya telah ada sejak abad ke-7 ketika orang-orang Yaman, khususnya dari Hadhramaut, datang ke Indonesia. Kita bisa melihat hubungan baik ini dalam sektor perdagangan, politik, agama, dan pendidikan, di mana saat ini banyak pelajar dan santri asal Indonesia belajar di Yaman,” jelasnya.***
